Hasil Budaya Zaman Batu Besar (Megalitikum/Megalitik)
Megalitikum merupakan kebudayaan yang menghasilkan bangunan-bangunan monumental yang terbuat dari batu-batu besar. Bangunan megalitikum ini digunakan sebagai sarana untuk menghormati dan pemujaan terhadap roh nenek moyang.Kebudayaan megalitikum muncul pada zaman neolitikum dan berkembang luas pada ketika zaman logam. Berbagai peninggalan zaman watu besar berupa susunan watu besar yang dibentuk menurut keperluan upacara tertentu.
Hasil-hasil terpenting dari kebudayaan megalitikum yaitu sebagai berikut.
#1 Punden Berundak
Punden berundak yaitu bangunan bertingkat yang dihubungkan oleh tanjakan kecil fungsinya untuk tempat pemujaan terhadap roh nenek moyang. Biasanya di setiap tingkat didirikan menhir.Dinamakan punden berundak alasannya yaitu bentuk bangunannya berupa tumpukan watu bertingkat menyerupai anak tangga dengan bab tertinggi atau yang paling atas merupakan yang paling suci.
Dalam perkembangan selanjutnya, punden berundak merupakan dasar pembuatan candi, keraton, atau bangunan keagamaan lainnya.
#2 Menhir (Men=Batu dan Hir=Tegak atau berdiri)
Menhir yaitu tiang atau tugu yang dibuat dari watu yang didirikan sebagai tanda peringatan dan melambangkan arwah nenek moyang sehingga menjadi benda pujaan dan ditempatkan di suatu tempat.Fungsi menhir yaitu sebagai sarana pemujaan terhadap arwah nenek moyang, digunakan sebagai tempat untuk memperingati seseorang (kepala suku) yang telah meninggal, dan sebagai tempat menampung kedatangan roh.
#3 Kubur Peti Batu
Kubur peti watu banyak ditemukan di kawasan Kuningan, Jawa Barat. Kubur peti watu yaitu peti mayat yang terpendam didalam tanah, berbentuk persegi panjang yang sisi, alas, dan tutupnya terbuat dari papan watu yang disusun menjadi peti.#4 Waruga
Waruga yaitu kubur watu yang berbentuk kubus atau bundar dengan tutup berbentuk atap rumah. Bentuk dan fungsi waruga menyerupai sarkofagus, tetapi dengan penempatan posisi mayat jongkok terlipat. Waruga hanya ditemukan di Minahasa.#5 Sarkofagus
Sarkofagus atau keranda yaitu peti mayat yang berbentuk menyerupai lesung tetapi mempunyai tutup. Pembuatannya menyerupai lesung batu, tetapi bentuknya menyerupai keranda. Salah satu tempat penemuan sarkofagus yaitu di Bali.#6 Dolmen (Dol=Meja dan Men=Batu)
Dolmen yaitu meja watu besar dengan permukaan rata digunakan sebagai tempat meletakkan sesaji, sebagai tempat meletakkan roh, dan menjadi tempat duduk ketua suku semoga mendapat berkat magis dari leluhurnya. Meja watu ini dibentuk dari lempeng watu besar yang datar sebagai bantalan dan disangga oleh empat watu yang panjang.#7 Arca atau Patung
Arca atau patung yaitu bangunan yang dibuat dari watu berbentuk binatang atau insan yang melambangkan nenek moyang dan menjadi pujaan. Peninggalan megalitikum ini banyak ditemukan di Dataran Tinggi Pasemah (daerah pegunungan antara wilayah Palembang dan Bengkulu). Penyelidikan di Pasemah ini dilakukan oleh Dr. Van der Hoop dan Van Heine Geldern.Van Heine Geldern membagi penyebaran kebudayaan megalitikum ke Indonesia menjadi dua gelombang, antara lain sebagai berikut.
- Megalitikum tua, yang menghasilkan menhir, punden berundak, dan arca-arca statis menyebar ke Indonesia pada zaman neolitikum (2500-1500 SM) dibawa oleh pendukung kebudayaan kapak persegi.
- Megalitikum muda, yang menghasilkan kubur peti batu, sarkofagus, waruga, dolmen, dan arca-arca menyebar ke Indonesia pada zaman peeunggu (1000-100 SM) dibawa oleh pendukung kebudayaan Dongson (Deutro Melayu).
Demikian artikel mengenai hasil budaya pada zaman watu besar (Megalitikum atau Megalitik) ini, semoga bermanfaat dan menambah wawasan anda.
Sumber http://materiku86.blogspot.com/
loading...
Demikianlah Artikel Hasil Budaya Zaman Batu Besar (Megalitikum/Megalitik)
Demikian artikel kamiHasil Budaya Zaman Batu Besar (Megalitikum/Megalitik), Semoga apa yang anda baca bisa berguna dan di manfaatkan untuk semua kalangan dimanapun.