Karakter yang Bisa Membuat Guru Makara Profesional

Tema Tulisan tentang : Karakter yang Bisa Membuat Guru Makara Profesional

lihat juga


Karakter yang Bisa Membuat Guru Makara Profesional

Karakter yang Bisa Membuat Guru Kaprikornus Profesional
Karakter inilah yang mampu membuat seorang guru menjadi profesional.
Guru yang mengajar di kelas dari hari ke hari memiliki dua ujung sebagai perjalanan kariernya. Ujung yang pertama ialah rutinitas, artinya guru itu akan jadi orang yang pasif, terjebak rutinitas, cenderung bekerja demi harapkan gaji dan derma di simpulan bulan. Ujung kedua ialah guru semakin cinta pada profesi dan terus meningkatkan diri serta merasa hidupnya ‘berkah’ alasannya ialah mengajar dan membuatkan ilmu.

Baca: Guru yang Profesional dan Keren Itu Seperti Ini

Pasti semua dari kita ingin menjadi guru yang menemui ujung kedua menyerupai di atas. Untuk hingga ke sana tidak mampu tidak seorang guru membutuhkan karakter. Sebuah abjad yang memang tidak mudah untuk dipraktekkan serta berafiliasi dengan banyak faktor lain. Karakter apa saja yang mampu membuat seorang guru menjadi profesional? Agus Sampurno di blognya gurukreatif.wordpress.com menulis, setidaknya ada 5 abjad guru yang profesional.

1. Percaya diri

Dalam mempersiapkan dan merencanakan pengajaran di kelas mampu saja guru mengatakan semua yang akan diajarkannya sudah ada di ‘luar kepala’ hal ini berarti sama saja mengatakan sebagai guru ia anti terhadap acara berguru lagi. Padahal bukan menyerupai itu guru yang percaya diri.

Guru yang percaya diri akan sekuat tenaga mempersiapkan sambil tetap percaya diri jikalau ada dilema yang timbul dikala ia sedang melaksanakan perencanaan pengajarannya. Ia yakin sesulit apapun dilema yang timbul dikala ia sedang melaksanakan hasil perencanaan pengajarannya, tetap akan menawarkan pengalaman dan masukan bagi karier mengajarnya di masa depan.

2. Rendah hati

Karakter ini membuat seorang guru berpikiran terbuka serta mudah mendapatkan hal-hal baru. Di depan siswa atau sesama guru ia terus jelas jikalau tidak tahu. Maklum di tengah pesatnya pertumbuhan dan susukan informasi, semua orang benar-benar mesti berguru kembali dan bersedia menjadi seorang pembelajar. Hal ini membuat ia menjadi mitra berguru yang mengasyikkan bagi siswa dan sesama guru.

Karakter rendah hati juga menjadi pembuka jalan bagi masuknya ilmu baru. Di sebuah sekolah jikalau semua gurunya rendah hati akan terjadi transfer ilmu dan terbentuk komunitas pembelajar, alasannya ialah semua orang dihargai dari apa kontribusi tenaga dan ilmunya dan bukan dari seberapa seniornya ia di sekolah.

3. Berpikiran terbuka

Dengan berpikiran terbuka guru jadi mudah untuk mendapatkan perbedaan dan senang akan perubahan. Di kelas dan sekolah semenjak dulu siswa dibagi menjadi murid yang ‘pintar’, ‘bodoh’ dan ‘sedang-sedang saja’. Belum ada pikiran yang terbuka yang mengatakan bahwa setiap anak ialah unik dan mampu menjadi ‘juara’ di bidangnya masing-masing. Saat guru berpikiran terbuka ia akan mampu sekuat tenaga membuat setiap siswa di kelasnya meraih masa depan sesuai potensinya.

Dengan pikiran terbuka guru juga jadi mudah untuk menyerap ilmu dari siapa saja tanpa mesti katakan “aah saya sudah tahu” atau “ah saya sudah pernah menerapkan” alasannya ialah di masa sekarang ini ilmu mampu datang dari siapa saja, ia mampu datang dari buku dan media massa, sesama guru, orang bau tanah siswa bahkan dari siswa kita di kelas.

4. Menghargai proses

Saat mengajar sering guru pulang ke rumah dalam keadaan yang sangat lelah. Sering juga dilanda kebosanan sambil berucap dalam hati “seperti inikah rasanya jadi guru”. Sebagai insan biasa wajar sekali jikalau perasaan itu datang. Semua perasaan tersebut akan hilang jikalau sebagai guru menghargai proses.

Jika suatu dikala kita gagal atau belum berhasil dalam mengajar, hargailah perjuangan yang diri kita sendiri lakukan. Sebab mengingat-ingat kegagalan tanpa memandang atau menghargai perjuangan diri akan membuat malas di kemudian hari untuk melaksanakan inovasi dalam mengajar. Ada perasaan khawatir atau takut untuk berubah hanya alasannya ialah pernah gagal. Jika itu terjadi siswa yang akan jadi korban alasannya ialah sebagai guru anda akan tampil biasa-biasa saja dan miskin inovasi.

5. Pandai mengelola waktu

Sebagai seorang yang bekerja dengan manajemen serta peran mengajar yang banyak setiap minggunya, guru dituntut untuk cerdik mengelola waktu. Bukan cuma siswa di kelas saja yang punya hak terhadap diri kita, namun juga keluarga terdekat kita di rumah yang memerlukan perhatian. Guru yang cerdik mengelola waktu membedakan prioritas dalam bekerja, mana yang mesti dikerjakan sekarang atau yang mesti digarap secara bertahap.
Sumber http://www.sekolahdasar.net


loading...

Demikianlah Artikel Karakter yang Bisa Membuat Guru Makara Profesional

Demikian artikel kamiKarakter yang Bisa Membuat Guru Makara Profesional, Semoga apa yang anda baca bisa berguna dan di manfaatkan untuk semua kalangan dimanapun.

Anda sedang membaca artikel Karakter yang Bisa Membuat Guru Makara Profesional Url dari artikel kami adalah https://gratisbuatmumau.blogspot.com/2017/11/karakter-yang-bisa-membuat-guru-makara.html Semoga artikel ini bisa bermanfaat.
loading...